Pada Distilassi fraksionasi Umpan pada kolom dimasukkan pada bagian tengah kolom dengan laju tertentu. Piring (plate) tempat umpan masuk dinamakan piring umpan (feed plate). Bagian atas kolom di atas piring umpan merupakan bagian rektifikasi (rectification), sedangkan bagian bawahnya, termasuk piring umpan itu sendiri adalah bagian pelucutan (stripping). Umpan cair mengalir ke bawah di dalam bagian pelucutan ini sampai ke dasar kolom, di mana permukaan cairan dijaga pada tinggi tertentu. Zat cair ini lalu mengalir dengan gaya grafitasi ke dalam Reboiler.DISTILASI FRAKSIONASI KONTINYUPendahuluanDistilasi fraksionasi kontinyu biasanya dilakukan dengan rektifikasi. Destilasi dengan rektifikasi atau destilasi dengan refluks adalah proses pemisahan tahap kesetimbangan yang dilakukan dalam tahap yang berurutan (multi stage). Metode destilasi dengan refluks adalah untuk mendapatkan pemisahan yang lebih sempurna.Suatu tahap (single stage) tunggal hanya dapat memberikan pemisahan terbatas. Menyusun sejumlah stage secara bertahap akan meningkatkan kemurnian dari dibandingkan dengan pemisahan flash atau distilasi sederhana.
Uap
yang mengalir naik melalui bagian rektifikasi, uap di bagian atas
dikondensasikan seluruh atau sebagian oleh kondensor, dan kondensatnya
dikumpulkan di dalam bejana penggumpul (akumulator), di mana permukaan zat
cairnya juga dijaga pada ketinggian tertentu. Zat cair tersebut lalu dipompakan
oleh pompa refluk ke piring teratas dalam kolom/menara. Arus zat cair ini
dinamakan refluk. Arus ini menjadi zat cair yang mengalir ke bawah didalam
bagian rektifikasi, yang diperlukan untuk berinteraksi dengan uap yang mengalir
ke atas. Tanpa refluk tidak akan ada rektifikasi yang berlangsung pada bagian
rektifikasi tersebut, dan konsentrasi pada bagian atas kolom tidak akan lebih
besar dari konsentrasi uap yang mengalir naik dari piring umpan.
Jika tidak terjadi azeotrop baik hasil atas (destilat)
maupun hasil bawah (residu), dapat diperoleh sembarang kemurnian yang
dikehendaki asal saja terdapat jumlah tahap yang cukup dan refluks yang
memadai.
1 Peralatan yang Digunakan untuk
Distilasi Kontinyu
Tray/Plate Distilasi
Metode ini adalah
metode praktis yang termurah untuk memisahkan komponen-komponen dari suatu
campuran fase cair yang homogen. Suatu kolom yang dirancang dengan baik dapat
memisahkan komponen-komponen dengan perbedaan titik didih sedekat 2 oC.
Gambar 3.2 pengaturan unit-unit dalam distilasi kontinyu atau fraksionasi.
Stage-stage atau plate-plate yang terletak di atas umpan disebut seksi enriching
atau rectifying,
sedangkan beberapa stage yang terletak pada bagian bawah umpan disebut sebagai
seksi stripping.
Umpan biasanya berupa cairan. Uap untuk fraksionasi
dihasilkan oleh ketel atau reboiler yang terdapat pada bagian
dasar kolom. Sebuah kondenser pada bagian puncak menyediakan fase
cair untuk seksi enriching. Arus cairan yang dikembalikan ke dalam kolom disebut
refluks. Arus produk yang diambil
secara kontinyu dari kolom disebut distilat
dan bottoms (residu).
2
Perhitungan Jumlah Tahap
Kesetimbangan Teoritis dengan Metode
McCabe-Thiele
Metode secara grafik
untuk menghitung jumlah tahap kesetimbangan teoritis pada distilasi campuran
biner A dan B telah dikembangkan oleh McCabe-Thiele. Metode ini dalam
perhitungan menggunakan neraca bahan pada bagian tertentu dari kolom dan kurva
kesetimbangan sistem yang bersangkutan.
Anggapan utama dalam perhitungan
menurut metode McCabe-Thiele adalah laju alir molar konstan (constan
molar overflow). Artinya laju alir fase cair dianggap konstan dari
tahap ke tahap pada tiap-tiap bagian dari kolom tersebut antara umpan masuk dan
pengeluaran produk. Jika laju fase cair dianggap kosntan maka laju fase uap
juga konstan. di mana aliran fase cair dan
fase uap yang masuk dan meninggalkan tray
pada keadaan setimbang.
Contoh Soal
Penentuan Dew Point
Menggunakan Data Tekanan Uap
Data tekanan uap
komponen murni dapat digunakan untuk menentukan titik embun (dew point)
campuran. Suatu campuran mengandung 80% n-heksana dan 20% oktana pada 500 kPa.
Perkirakan titik embunnya?
Penyelesaian :
Langkah pertama adalah titik
didih normal, TDP dari n-heksana (A) dan oktana (B), diperoleh : 56 oC < T < 101 oC.
Trial 1 :
Ambil T = 80 oC, dari
data tekanan uap, PAo
= 1100 kPa dan PBo
= 180 kPa, dengan asumsi larutan ideal.
≠ 1,00,
Nilai T yang diambil terlalu
besar, trial salah.
Trial 2 :
Ambil T = 79 oC, dari
data tekanan uap, PAo
= 1050 kPa dan PBo
= 175 kPa, dengan asumsi larutan ideal.
≠ 1,00,
Nilai T yang diambil masih
terlalu besar, trial salah.
Trial 3 :
Ambil T = 77 oC, dari
data tekanan uap, PAo
= 1000 kPa dan PBo
= 165 kPa, dengan asumsi larutan ideal.
≈ 1,00,
Nilai T yang diambil sudah benar,
trial dapat diterima.
Jadi suhu dew point campuran
biner tersebut adalah, TDP = 77 oC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar